Yamaha akhirnya menyalakan babak baru dalam sejarahnya di India dengan meluncurkan dua skuter listrik sekaligus: Aerox E dan EC-06. Langkah ini menandai dimulainya strategi elektrifikasi Yamaha di salah satu pasar roda dua terbesar di dunia, sekaligus menjadi sinyal kuat bahwa pabrikan asal Jepang itu siap bersaing dengan pemain mapan seperti Ola Electric, Ather, dan TVS iQube.
Dua model ini hadir dengan karakter yang berbeda, namun sama-sama mengusung DNA khas Yamaha: performa, desain, dan kepraktisan. Aerox E menjadi pilihan bagi mereka yang mendambakan sensasi sporty dan tenaga besar, sementara EC-06 dirancang sebagai skuter harian dengan gaya elegan, fitur modern, dan efisiensi jarak tempuh tinggi.




Aerox E: E-Maxi Scooter Bertenaga dengan Jiwa Balap
Aerox E mengadopsi konsep yang sama dengan Aerox 155 versi bensin—skuter premium dengan tampilan agresif dan postur seperti motor sport. Yamaha membekalinya dengan motor listrik berdaya 9,4 kW, tenaga yang setara dengan sekitar 12,6 hp, menjadikannya salah satu e-scooter paling bertenaga di kelasnya.
Tenaga ini bersumber dari dua baterai lithium-ion berkapasitas 1,5 kWh masing-masing, yang dapat bekerja secara paralel untuk memberikan performa stabil. Kombinasi tersebut memungkinkan Aerox E berakselerasi cepat di perkotaan dan tetap bertenaga di rute menanjak.
Yamaha melengkapi Aerox E dengan tiga mode berkendara—Eco, Standard, dan Sport—yang dapat disesuaikan dengan gaya pengendara. Untuk menjaga kestabilan di berbagai kondisi jalan, hadir pula fitur Traction Control System (TCS), teknologi yang biasanya hanya ditemukan pada motor berperforma tinggi.
Secara tampilan, Aerox E tetap mempertahankan aura sporty khas keluarga Aerox. Desainnya tajam dan futuristik, dengan lampu LED ganda, panel instrumen digital penuh, serta suspensi belakang ganda dengan tabung gas. Posisi berkendara yang agresif membuatnya cocok bagi pengguna muda atau mereka yang ingin merasakan sensasi performa tanpa polusi.
Meskipun Yamaha belum mengumumkan harga resmi maupun spesifikasi detail jangkauan baterai, Aerox E jelas ditujukan untuk pasar premium—sebuah skuter listrik yang menawarkan pengalaman berkendara lebih emosional dibandingkan sekadar alat transportasi.




EC-06: Skuter Listrik Urban dengan Sentuhan Lifestyle
Berbeda dengan Aerox E yang berotot, Yamaha EC-06 tampil lebih lembut dan elegan. Dirancang untuk pasar urban yang membutuhkan efisiensi dan kenyamanan, EC-06 membawa pendekatan gaya hidup modern—halus, senyap, dan sarat teknologi.
Motor listriknya memiliki daya 6,7 kW, cukup untuk menghasilkan kecepatan puncak 90 km/jam, angka yang kompetitif untuk kelas skuter listrik perkotaan. Namun, nilai jual utama EC-06 terletak pada jangkauan impresif hingga 160 km (berdasarkan standar IDC), membuatnya salah satu EV dengan efisiensi terbaik di segmennya.
Yamaha juga memperhatikan aspek kepraktisan. EC-06 memiliki ruang bagasi 24,5 liter di bawah jok, cukup untuk menyimpan helm dan barang harian. Desain bodinya minimalis dan aerodinamis, dengan garis lembut dan proporsi ramping yang memudahkan manuver di lalu lintas padat.
Sistem pencahayaan LED penuh, layar digital modern, dan konektivitas ke aplikasi ponsel Yamaha memperkuat citra EC-06 sebagai skuter masa depan. Meski belum dipastikan apakah fitur konektivitas ini akan hadir di semua varian, Yamaha disebut tengah menyiapkan ekosistem digital yang memungkinkan pengguna memantau status baterai, lokasi pengisian, hingga riwayat perjalanan.
Strategi Elektrifikasi Yamaha di India
Peluncuran Aerox E dan EC-06 bukan sekadar memperkenalkan produk baru, melainkan bagian dari strategi jangka panjang Yamaha untuk bertransformasi menuju kendaraan listrik. India menjadi pasar strategis karena populasinya besar, pertumbuhan infrastruktur EV cukup pesat, dan pemerintah memberikan berbagai insentif untuk produsen kendaraan listrik.
Langkah ini juga menjadi sinyal bahwa Yamaha tidak ingin tertinggal dalam revolusi kendaraan nol emisi. Sementara pabrikan lain seperti Honda dan Suzuki baru bersiap meluncurkan model serupa, Yamaha tampaknya sudah melangkah lebih dulu dengan dua produk yang berbeda karakter.
Meski belum ada konfirmasi mengenai rencana ekspor, banyak pengamat memperkirakan Aerox E dan EC-06 akan menjadi basis bagi model global yang kelak dipasarkan di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Terlebih, pasar domestik Indonesia sangat familiar dengan Aerox dan punya basis penggemar besar yang menunggu versi listriknya.
Dari Garpu Tala ke Arus Listrik
Dengan dua e-scooter ini, Yamaha menegaskan komitmennya terhadap masa depan mobilitas berkelanjutan. Aerox E menyasar pengguna yang mengutamakan performa dan gaya sporty, sementara EC-06 dirancang untuk pengendara urban yang mencari kenyamanan dan efisiensi tinggi.
Jika strategi ini berhasil di India, Yamaha berpeluang memperluas jaringan EV-nya ke berbagai negara berkembang lain. Dunia roda dua tengah berubah cepat, dan Yamaha tampaknya siap menjadi pemain utama di era baru kendaraan listrik.


More News (Berita Tambahan)
Marquez Dynasty: Keluarga yang Dominasi MotoGP 2025 Ukir Tinta Emas Kejuaran Kelas Dunia!
Kupas Tuntas Koenigsegg CC850: Mahakarya yang Manjakan Pengemudinya
Honda WR-V vs Toyota Raize vs Daihatsu Rocky: Siapa Pemenang Semua Aspek?