OtomotifNews.com

Media Otomotif Indonesia

Lamborghini Temerario Super Trofeo: Transmisi RWD Makin Fokus dan Eksklusif

Produsen supercar asal Italia, Lamborghini, baru saja mengungkap varian kencang barunya bernama Temerario Super Trofeo, yang dibuat khusus untuk ajang balap satu-merek. Model ini menandai perubahan radikal: kembali ke konfigurasi penggerak roda belakang (RWD) dan menghapus sistem hybrid yang selama ini mulai digunakan di model jalan raya Lamborghini.

RWD & Tanpa Hybrid: Kembalinya Filosofi Murni Lintasan

Pada banyak model Lamborghini jalan raya terbaru, kombinasi mesin pembakaran dalam (Internal Combustion Engine/ICE) dan motor listrik telah menjadi bagian dari strategi untuk memenuhi regulasi emisi. Namun, pada Temerario Super Trofeo, Lamborghini memilih mengabaikan hybrid dan fokus pada mesin ICE murni.

Lebih spesifik, model balap ini mengusung mesin twin-turbo V8 (menggantikan V10 yang biasa ditemukan pada model Huracán Super Trofeo sebelumnya) dan mengirimkan daya hanya ke roda belakang melalui gearbox sequential 6-kecepatan — bukan transmisi kelas jalan raya dual-clutch 8-kecepatan.

Sekali lagi: konfigurasi RWD tanpa hybrid ini hanya untuk lintasan. Lamborghini sendiri menyebut bahwa “for now, that configuration remains exclusive to the track.”

Apa Artinya untuk Strategi & Teknologi Lamborghini?

Beberapa poin penting yang perlu dicatat:

Keputusan menghilangkan hybrid pada model balap ini menegaskan bahwa Lamborghini tetap mempertahankan filosofi performa mekanikal murni untuk lintasan — bukan hanya karena regulasi jalan raya, tapi juga karena “emosi” dan karakter balap yang diinginkan.

Dengan RWD dan mesin V8 twin turbo, mobil ini akan lebih “murni” dari sisi dinamika dibanding model jalan raya yang sudah dipasangi sistem listrik/hybrid dan sering berpenggerak AWD.

Lamborghini mempersiapkan kemungkinan varian jalan raya dari Temerario yang juga RWD tanpa hybrid — CEO menyiratkan hal tersebut — tetapi untuk saat ini, versi itu belum ada konfirmasi resmi.


Spesifikasi Singkat & Detil Menarik


Mesin twin-turbo V8 dalam versi Super Trofeo menghasilkan sekitar 641 hp, sekitar 148 hp lebih sedikit daripada versi jalan raya (yang menggunakan mesin serupa sebelum dibekali sistem hybrid).

Transmisi: 6-speed sequential, bekerja bersama penggerak roda belakang. Ini menggantikan sistem dual-clutch yang umum digunakan pada versi jalan raya.

Upgrade besar: body kit yang sangat agresif termasuk sayap besar di belakang; interior dengan roll cage sesuai regulasi FIA; penggunaan material seperti Dinamica Infinity pada dasbor, diklaim sebagai aplikasi pertama “PES mono-component non-woven suede” di otomotif.

Bobot: Tidak disebut angka pasti untuk versi Super Trofeo, tetapi versi GT3 dari model yang sama memiliki berat sekitar 1.300 kg sebelum cairan diisi. Versi jalan raya 860 lb (~390 kg) lebih berat karena sistem AWD/hybrid dan fitur kenyamanan.


Kenapa Ini Penting bagi Industri & Penggemar?

Bagi penggemar supercar dan balap: Perubahan ini menunjukkan bahwa meski regulasi makin ketat terhadap emisi dan elektrifikasi, masih ada ruang bagi “mobil mesin murni” khusus lintasan yang menegaskan karakter khas merek-merek performa.

Bagi industri: Lamborghini akan tetap mengembangkan teknologi hybrid untuk model jalan raya (karena regulasi tak bisa dihindari), namun mereka juga menjaga sisi tradisional performa mekanis agar tak punah.

Bagi kolektor: Model seperti Super Trofeo ini punya nilai khusus — eksklusif buat lintasan, kemungkinan terbatas jumlahnya, dan karakter drivetrain yang berbeda dari model jalan raya.


Peluang Menuju Varian Jalan Raya (Tapi Belum Kini)

Walaupun sekarang konfigurasi RWD tanpa hybrid masih terbatas untuk arena balap, Lamborghini menanamkan sinyal bahwa versi jalan raya bisa muncul. Seperti yang diungkap oleh CEO, varian RWD dari Temerario dengan nomor plat jalan mungkin “tidak bisa dihindari”.

Namun, penting dicatat: belum ada konfirmasi resmi kapan atau bagaimana varian jalan raya tersebut akan diluncurkan. Jadi, untuk saat ini, bagi peminat supercar yang benar-benar menginginkan RWD tulen Lamborghini, pilihan hanya untuk lintasan—dan bukan untuk jalan umum.

Implikasi Pasar dan Pengaruh ke Indonesia

Untuk pasar Indonesia, meski model ini kemungkinan besar masuk sebagai unit spesial/ekspor terbatas dan bukan untuk jalan umum, ada beberapa hal yang patut diperhatikan:

Regulasi impor dan pajak supercar di Indonesia sangat tinggi — sehingga versi track-only bisa menjadi barang kolektor langka yang mungkin diimpor secara khusus.

Karakter RWD dan tanpa hybrid berarti pengalaman mengemudi akan sangat berbeda dari banyak supercar modern AWD/hybrid — pengendalian, respons, dan suara mesin akan lebih “tradisional”.

Potensi apresiasi kolektor: Karena sifatnya terbatas, konfigurasi unik dan eksklusif, nilai jangka panjang bisa menarik.

Lamborghini Temerario Super Trofeo menegaskan bahwa di era elektrifikasi dan AWD-dominan, masih ada ruang untuk supercar “balap murni” dengan karakter klasik: penggerak roda belakang, mesin V8 tanpa bantuan listrik, transmisi khusus lintasan. Walau saat ini eksklusif untuk sirkuit, model ini juga membuka pintu bagi varian jalan raya di masa depan—meskipun belum pasti.

Bagi penggemar otomotif di Indonesia yang selalu memantau update merek-merek supercar, ini adalah sinyal bahwa “mesin murni” masih hidup — dan mungkin suatu hari akan tiba di garasi kolektor lokal sebagai barang langka.