OtomotifNews.com

Media Otomotif Indonesia

JAECOO J5 EV Mengejutkan Industri Otomotif Indonesia, Ini Spesifikasi Lengkapnya

| Redaksi OtomotifNews.com

JAECOO J5 EV menjadi salah satu mobil listrik yang paling ramai diperbincangkan di pasar otomotif Indonesia.

SUV listrik asal China ini hadir dengan strategi harga yang agresif dan spesifikasi yang menggoda, memicu perbandingan langsung dengan BYD Atto 3 yang lebih dulu dikenal publik.

Mobil ini menandai langkah serius JAECOO di Indonesia, dengan kombinasi teknologi, performa, dan nilai ekonomis yang berani.

JAECOO J5 EV dibekali baterai berkapasitas 60,9 kWh.

Motor listriknya mampu menghasilkan tenaga puncak 155 kW atau setara dengan 207–211 hp, dan torsi maksimum 288 Nm.

Dalam sekali pengisian penuh, J5 EV diklaim mampu menempuh jarak hingga 400 km dalam siklus WLTC, atau 461 km dalam standar NEDC.

Akselerasinya cukup impresif, mampu mencapai 0–100 km/jam dalam waktu sekitar 7,7 detik.

Dimensi bodinya mencakup panjang 4.380 mm, lebar 1.860 mm, tinggi 1.650 mm, dengan jarak sumbu roda 2.620 mm.

Suspensi depan menggunakan sistem MacPherson, sementara bagian belakang memakai multi-link, menghasilkan keseimbangan antara kenyamanan dan stabilitas di kecepatan tinggi.

Sektor keselamatan menjadi nilai lebih, karena J5 EV dilengkapi sistem ADAS tingkat L2+, enam airbag, serta total hingga 17 fitur keselamatan aktif.

Mobil ini sudah diproduksi secara lokal di Indonesia dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) mencapai 40 persen, menandakan keseriusan JAECOO untuk berinvestasi jangka panjang.

Harga yang ditawarkan juga mencengangkan.

Varian Standard dijual mulai Rp249,9 juta untuk 1.000 unit pertama, sementara varian Premium berada di kisaran Rp299,9 juta on the road Jakarta.

Dalam peluncuran awal di GIIAS 2025, harga pre-booking bahkan disebut berkisar Rp350 juta hingga Rp450 juta tergantung varian.

Dengan kombinasi tersebut, JAECOO J5 EV muncul sebagai SUV listrik yang mengancam dominasi merek besar, menawarkan performa, teknologi, dan efisiensi harga yang sulit ditandingi.

Pasar otomotif Indonesia kini menjadi lahan subur bagi ekspansi merek-merek China.

Data menunjukkan penjualan mobil asal China meningkat 153 persen secara tahunan pada kuartal pertama 2025, ketika sebagian besar merek lain justru stagnan.

Dalam segmen kendaraan listrik murni (BEV), mobil China menguasai sekitar 90 persen pangsa pasar nasional.

Merek-merek ini juga berhasil meningkatkan pangsa pasar keseluruhan dari 3,8 persen menjadi sekitar 10 persen hanya dalam waktu singkat.

Fenomena JAECOO J5 EV adalah bagian dari gelombang tersebut.

Mereka datang bukan hanya dengan harga murah, tetapi juga dengan strategi teknologi dan produksi lokal yang matang.

Namun, di balik potensi besar ini, tantangan juga tak kecil.

Infrastruktur pengisian daya cepat di Indonesia masih terbatas dan belum merata.

Faktor kepercayaan konsumen terhadap merek China juga masih berkembang, terutama terkait kualitas, layanan purnajual, dan nilai jual kembali.

Selain itu, kompetisi akan semakin keras karena produsen Jepang dan Korea mulai menyiapkan lini kendaraan listrik serta hybrid yang lebih terjangkau.

Kebijakan pemerintah menjadi faktor penentu keberlanjutan.

Insentif fiskal, pajak, dan aturan TKDN akan sangat berpengaruh terhadap daya saing harga mobil listrik lokal seperti J5 EV.

Ke depan, mobil listrik asal China diperkirakan akan mendominasi segmen menengah ke bawah di Indonesia.

Dengan efisiensi biaya produksi, dukungan manufaktur lokal, dan harga yang agresif, mereka memiliki posisi strategis untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik.

Jika mereka mampu menjaga kualitas dan memperkuat layanan purnajual, maka persepsi publik terhadap mobil China akan berubah signifikan.

Hal ini berpotensi meningkatkan nilai jual kembali dan memperluas penetrasi ke segmen yang lebih premium.

Di sisi lain, merek tradisional Jepang, Korea, dan Eropa harus beradaptasi cepat jika tidak ingin kehilangan pangsa pasar di era transisi ini.

JAECOO J5 EV menjadi simbol perubahan besar di industri otomotif Indonesia.

Ia menandai dimulainya era baru ketika mobil listrik bukan lagi simbol eksklusifitas, melainkan pilihan rasional dan ekonomis bagi masyarakat.

Jika realisasi harga, fitur, dan kualitasnya sesuai dengan klaim, J5 EV berpotensi menjadi model yang memicu revolusi harga di pasar kendaraan listrik nasional.

Dan lebih dari itu, kehadirannya mempercepat transformasi Indonesia menuju masa depan otomotif yang lebih elektrifikasi, efisien, dan kompetitif.