Dalam langkah yang menegaskan perpaduan antara kemewahan dan performa ekstrem, Bentley menghadirkan generasi terbaru dari “Supersports” yaitu Bentley Continental GT Supersports untuk tahun 2026 — edisi terbatas yang hanya akan diproduksi sebanyak 500 unit global.
Berdasarkan data resmi dan ulasan teknis yang dirilis oleh Motor1, mobil ini merupakan jawaban Bentley atas keinginan konsumen yang menuntut lebih dari sekadar kemewahan: mereka mendambakan sensasi, kecepatan, dan eksklusivitas.
Mesin utama Supersports adalah sebuah twin-turbocharged V-8 berkapasitas 4,0 liter yang mampu menghasilkan 657 hp dan torsi besar — untuk pertama kalinya Bentley mematahkan tradisi kombinasi listrik/hibrida di model GT-teratasnya.
Sistem penggeraknya pun berubah: hanya penggerak roda belakang (rear-wheel drive/RWD) — sebuah langkah berani dari Bentley yang selama ini identik dengan all-wheel drive dan hibridisasi.
Angka-angka performa pun menegaskan karakter mesin “liar” namun tetap mewah dari mobil ini: dari 0 – 62 mph (≈0-100 km/h) ditempuh dalam sekitar 3,7 detik, dan kecepatan puncak mencapai hingga 192 mph (~309 km/h).
Lebih dari sekadar angka, perubahan mekanis pada sasis, aerodinamika, dan bobot kendaraan dirancang khusus untuk memberikan sensasi berkendara yang lebih langsung — perubahan yang menjadikan Supersports sebagai “GT untuk pengemudi” (driver-focused) dibandingkan sekadar grand tourer mewah.


Dalam hal bobot, Bentley menyatakan bahwa model ini adalah Continental GT paling ringan pernah mereka hasilkan.
Pengurangan berat dicapai melalui penghapusan sistem hibrida, penggerak AWD, dan penghilangan bangku belakang — hanya dua tempat duduk yang tersedia dalam kabin — serta penggunaan atap karbon dan elemen lain yang lebih ringan.
Dari sudut pandang performa dinamis, mobil ini diklaim punya kemampuan menikung 30 % lebih cepat dibandingkan model Continental GT Speed biasa, dan mampu menghasilkan hingga 1,3 G gaya lateral di tikungan.
Desain eksterior Supersports secara signifikan lebih agresif dibanding varian Continental GT lainnya: bumper depan yang dilengkapi splitter paling besar dalam sejarah produksi Bentley, dive planes, diffuser belakang yang besar, sayap belakang tetap (fixed) yang berfungsi menciptakan downforce hingga ratusan pound ekstra, serta roda-forged 22 inci berpadu dengan ban performa tinggi.
Interiornya mengambil pendekatan minimalis namun tetap premium: dua kursi bucket ringan, kombinasi kulit, Dinamica dan serat karbon, serta opsi kustomisasi tinggi khas Bentley.
Tidak ada bangku belakang, sistem audio belakang ditiadakan demi pengurangan bobot — sebuah sinyal bahwa Bentley kali ini memilih “kemewahan yang dikurangi demi performa”.
Dari perspektif sejarah, penggunaan label Supersports membawa warisan penting bagi Bentley: pertama kali digunakan pada 1925 untuk model 4½ Litre yang mampu menembus 100 mph, dan sekarang dihidupkan kembali sebagai simbol komitmen Bentley terhadap performa dan keunggulan teknis.
Dengan hanya 500 unit yang akan dibangun, Supersports bukan hanya mobil performa tinggi—ia juga menjadi benda koleksi bagi pencinta otomotif dan penggemar merek yang menginginkan sesuatu yang langka dan eksklusif.
Untuk pasar Indonesia—termasuk segmen luxury/high-end yang meskipun sangat terbatas namun sangat selektif—Supersports menawarkan kombinasi: performa supercar, kemewahan sedan grand-tourer, dan keunikan produksi terbatas.
Meskipun belum diumumkan harga resmi untuk wilayah Asia Tenggara, mengacu model sekelas dan sejarah Bentley, nilai investasinya akan sangat premium (diperkirakan jauh di atas USD 300.000) dan tentunya akan menjadi status symbol bagi pemilik-pilihan.
Bentley menghadirkan Continental GT Supersports 2026 sebagai pernyataan tegas bahwa mereka tidak hanya akan “tetap mewah”, tetapi juga akan “menjadi liar” — dalam batasan yang tetap elegan.
Mobil ini menggabungkan racikan mesin yang agresif, pengurangan bobot yang signifikan, dan estetika yang berani, sambil tetap menjaga DNA mewah Bentley.
Bagi penggemar performa dan kemewahan, Supersports bukan sekadar GT biasa—ia adalah manifestasi ambisi Inggris yang menjelma dalam bentuk mobil.


More News (Berita Tambahan)
Marquez Dynasty: Keluarga yang Dominasi MotoGP 2025 Ukir Tinta Emas Kejuaran Kelas Dunia!
Kupas Tuntas Koenigsegg CC850: Mahakarya yang Manjakan Pengemudinya
Honda WR-V vs Toyota Raize vs Daihatsu Rocky: Siapa Pemenang Semua Aspek?