Mendefinisikan Ulang Keamanan dan Kinerja Off-RoadIndustri helm motor off-road kembali diguncang oleh inovasi terbaru dari produsen helm ternama asal Italia, Airoh.
Melalui pengumuman resminya, Airoh memperkenalkan Aviator 3 EVO, sebuah evolusi radikal dari helm off-road andalan mereka, Aviator 3.
Bukan sekadar pembaruan kosmetik, Aviator 3 EVO hadir dengan homologasi ganda yang paling ketat di dunia saat ini: ECE 22.06 dan FIM FRHPHE-02 (FIM Racing Homologation Programme for Helmets – Phase 02 untuk Off-Road).
Kehadiran helm ini menandai tonggak sejarah, memposisikannya sebagai helm pilihan utama bagi para pembalap profesional di kejuaraan Motocross, Enduro, dan disiplin off-road paling ekstrem.
Helm ini dirancang untuk kinerja tingkat pro, namun kesempurnaannya juga dapat dinikmati oleh setiap pengendara yang menuntut ringan maksimal, kekuatan, keseimbangan, sistem keselamatan canggih, dan ventilasi optimal.
Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas mengapa Airoh Aviator 3 EVO bukan hanya sekadar helm baru, tetapi merupakan standar emas keamanan dan performa di lintasan tanah.
Standar Keamanan Tak Tertandingi: ECE 22.06 dan FIM FRHPHE-02
Poin paling krusial dan membedakan Aviator 3 EVO dari kompetitornya adalah sertifikasi ganda yang dimilikinya. Kedua homologasi ini memastikan bahwa helm telah melalui serangkaian pengujian yang melampaui standar keamanan konvensional, terutama untuk skenario kecelakaan off-road yang dinamis dan berisiko tinggi.
1. Homologasi ECE 22.06: Wajib dan Lebih Ketat
Sejak Januari 2024, standar ECE 22.06 telah menjadi persyaratan wajib di Uni Eropa dan banyak negara lain. Standar ini menggantikan ECE 22.05 yang telah berlaku selama dua dekade. Perubahan utamanya adalah:
– Pengujian Benturan Miring (Oblique Impact Test): Ini adalah penambahan signifikan. Pengujian ini mensimulasikan benturan di sudut tertentu untuk mengukur dan membatasi gaya rotasi yang ditransmisikan ke kepala pengendara. Gaya rotasi adalah penyebab utama cedera otak traumatis (TBI).
– Titik Benturan yang Lebih Banyak: ECE 22.06 mengharuskan produsen untuk menguji helm di lebih banyak titik pada cangkang, termasuk pengujian acak, memastikan bahwa keseluruhan struktur helm memberikan perlindungan yang konsisten.
– Pengujian Kecepatan Bervariasi: Helm diuji pada kecepatan benturan yang lebih rendah (mengatasi masalah benturan kecepatan rendah yang juga bisa menyebabkan cedera) hingga kecepatan tinggi.
Dengan lolos ECE 22.06, Aviator 3 EVO menjamin tingkat perlindungan dasar yang sangat tinggi dan relevan dengan ilmu keselamatan terbaru.
2. Homologasi FIM FRHPHE-02: Tiket ke Kejuaraan Dunia Off-Road
FIM Racing Homologation Programme for Helmets – Phase 02 (FRHPHE-02) adalah standar yang ditetapkan oleh Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM) khusus untuk helm balap off-road (Motocross, Enduro, Speedway, Cross-Country).
Mengapa ini krusial?
– Wajib untuk Balap Internasional: Sertifikasi FIM FRHPHE-02 akan menjadi persyaratan wajib dalam Kejuaraan Internasional utama mulai Januari mendatang (sumber: FIM). Helm yang tidak memilikinya tidak akan diizinkan berkompetisi di tingkat tertinggi.
– Fokus pada Rotasi dan Penetrasi: FRHPHE-02 merupakan kelanjutan dari Phase 01 (untuk balap sirkuit) dan dirancang khusus untuk kondisi off-road. Pengujian ini mencakup:
– Uji Benturan Landasan Hemisfer dan Miring Baru: Pengujian yang lebih ketat untuk mengukur dan memitigasi percepatan rotasi yang terjadi saat helm menghantam permukaan tidak rata seperti batu, akar, atau gundukan tanah.
– Kriteria Fraktur Tengkorak (SFC): FIM menerapkan metrik yang lebih maju untuk mengukur kemungkinan cedera kepala traumatis.
– Uji Quick-Removal Cheek Pad: Memastikan bantalan pipi dapat dilepas dengan cepat oleh tim medis pasca-kecelakaan tanpa menggerakkan kepala pengendara secara berlebihan.
Dengan Homologasi Ganda ini, Airoh Aviator 3 EVO secara eksplisit memposisikan dirinya sebagai helm juara dunia, memberikan perlindungan maksimal yang diakui secara global baik untuk kompetisi maupun penggunaan rekreasi.

Teknologi Keselamatan Inti: Warisan Aviator yang Diperbarui
Airoh tidak hanya mengandalkan standar homologasi eksternal, tetapi juga menyematkan teknologi keselamatan internal yang sudah teruji dan kini diperbarui dalam seri Aviator 3 EVO.
1. AMS2 EVO (Airoh Multiaction Safety System Evolution)
AMS2 adalah teknologi eksklusif yang dipatenkan oleh Airoh, dirancang untuk meminimalkan transmisi energi akibat benturan ke kepala. Versi AMS2 EVO (Evolution) dalam Aviator 3 EVO membawa peningkatan signifikan:
– Peningkatan Perlindungan Rotasi: Sistem ini menggunakan elemen struktural berbentuk jaring yang dapat bergerak independen di dalam helm. Saat terjadi benturan miring, sistem ini menyerap sebagian besar energi rotasi, yang secara langsung mengurangi risiko cedera otak.
– Penyerap Benturan Linier Kecepatan Rendah: Sistem ini juga ditingkatkan untuk memberikan perlindungan lebih baik pada benturan linier (lurus) bahkan pada kecepatan yang lebih rendah.
2. AMLS (Airoh Magnetic Liner System)
Sistem ini memudahkan pelepasan liner (bantalan dalam) helm. Bantalan pipi dan bantalan mahkota (crown padding) dilengkapi dengan magnet yang kuat, memungkinkan pelepasan yang cepat untuk dicuci atau dilepas dalam keadaan darurat, namun tetap menjamin stabilitas dan kenyamanan saat berkendara.
3. AEFR (Airoh Emergency Fast Release)
Sebuah fitur wajib di helm balap profesional. AEFR memungkinkan tim medis atau staf lintasan untuk melepaskan bantalan pipi helm dengan cepat dan mudah tanpa perlu melepas helm, sehingga mengurangi risiko cedera leher dan tulang belakang pasca-kecelakaan.
4. Hydra System (Airoh Hydration System)
Fitur praktis yang sangat penting untuk balapan ketahanan (Enduro atau Cross-Country). Hydra System adalah sistem hidrasi terintegrasi di dalam helm, memungkinkan pengendara untuk minum melalui bladder (kantong air) tanpa perlu melepaskan tangan dari stang atau melepas helm.
Ringan, Kuat, dan Ventilasi Optimal
Informasi pada gambar menyoroti atribut kunci: “Maximum lightness, strength, and balance, with advanced safety systems and optimized ventilation.”
Material dan Bobot
Aviator 3 EVO dibangun dengan cangkang berbahan HPC Carbon (High Performance Composite Carbon). Material ini menjamin rasio kekuatan-terhadap-bobot yang luar biasa.
Helm ini tersedia dalam empat ukuran cangkang yang berbeda (XS-S, M, L, XL-XXL), memastikan bahwa ukuran cangkang luar (dan bobot) helm dioptimalkan untuk setiap rentang ukuran kepala.
Meskipun bobot pastinya bervariasi, seri Aviator 3 dikenal sangat ringan (model Aviator 3 standar berada di kisaran 1330g \pm 50g), dan Aviator 3 EVO mempertahankan keunggulan ini untuk meminimalkan kelelahan leher pengendara.
Desain Aerodinamis dan Ventilasi
Dalam balapan off-road, termoregulasi sangat penting. Aviator 3 EVO menampilkan sistem ventilasi yang disempurnakan.
– Banyak Titik Ventilasi: Helm ini memiliki hingga 8 ventilasi (termasuk ventilasi dagu, atas, dan samping) serta spoiler belakang dengan ekstraktor terintegrasi.
– Aliran Udara Konstan: Desain yang dioptimalkan, dikembangkan melalui pengujian terowongan angin Airoh, menjamin sirkulasi udara yang konstan, menjaga kepala tetap sejuk dan nyaman bahkan dalam balapan yang paling intens dan dalam kondisi iklim yang panas.Kenyamanan dan Kelengkapan
– Interior Magnetik: Selain AMLS untuk keamanan, interior helm menggunakan kain teknis yang bernapas, hipoalergenik, dan dapat dilepas-pasang dengan mudah berkat sistem magnet, memudahkan pencucian.
– Kelengkapan Tambahan: Aviator 3 EVO biasanya dilengkapi dengan aksesori pelengkap, seperti: double nose cover, tas helm, dudukan action-cam, perpanjangan peak (visor), dan side bumper/penutup ventilasi.
Airoh Aviator 3 EVO adalah manifestasi komitmen Airoh terhadap inovasi keselamatan di dunia off-road. Dengan menggabungkan tuntutan standar ECE 22.06 dan FIM FRHPHE-02, helm ini tidak hanya siap untuk kejuaraan dunia tetapi juga menetapkan patokan baru untuk perlindungan pengendara sehari-hari.
Ringan, seimbang, dan dipersenjatai dengan teknologi keselamatan seperti AMS2 EVO dan AEFR, ia adalah pilihan tak tertandingi bagi setiap pengendara yang menolak kompromi.
Informasi Pemesanan Khusus: Bagi Anda yang ingin tampil beda, Airoh menawarkan kesempatan istimewa: complimentary customized laser engraving on the helmet’s edge! (Ukiran laser khusus gratis di tepi helm!). Kesempatan ini memungkinkan personalisasi unik, menjadikan Aviator 3 EVO Anda benar-benar istimewa.
Harga ritel helm ini berada di segmen premium, dengan harga sekitar Rp 14-16 Juta tergantung varian. Gasskeun Bre!
(Foto: @airoh_official)



