OtomotifNews.com – Upaya Aprilia mengatasi kesulitan saat temperatur udara meningkat drastis menemui jalan buntu.
Dalam tes pramusim pertama MotoGP 2024 di Sirkuit Sepang, mereka belum mampu menyelesaikan masalah.
Tahun lalu, Aprilia mengalami kesulitan besar dalam menghadapi cuaca panas. Di Grand Prix India, Aleix Espargaro terpaksa berhenti karena motornya “mendidih” meskipun pada saat itu mereka tidak tahu apakah panas benar-benar menjadi penyebab.
Kemudian, MotoGP Thailand mengungkapkan masalah baru. Espargaro mengira dia akan “mati ” karena motornya sangat panas, sementara rekan setimnya Maverick Viñales harus berhenti karena mengalami kesulitan bernapas.
Aprilia mencoba untuk mengatasi masalah tersebut, dengan memperkenalkan solusi untuk mencoba menyalurkan udara dengan lebih baik di Grand Prix Malaysia.
Namun demikian, para insinyur masih bekerja pada solusi mendasar, yang belum selesai.
“Kami sedang dalam proses, belum selesai,” ujar Romano Albesiano, Direktur Teknik Aprilia.
Pada tes di Sepang pekan lalu, mereka melakukan pengujian dengan Miguel Oliveira dan dua rider dari tim resminya, mengendarai motor dalam formasi untuk mengukur efek dari cuaca panas.
“Kami melakukan simulasi balapan dengan tiga pembalap yang berada di belakang pembalap lainnya. Kami harus bekerja sebelum situasi itu muncul dalam balapan, jika tidak kami akan mengalami lebih banyak masalah,” jelas Albesiano.
Espargaro mengungkapkan bahwa tes yang diikuti oleh tiga orang itu digunakan untuk memahami suhu dan tekanan ban depan, dengan harapan dapat memperbaiki situasi sebelum tur Asia musim gugur mendatang. Tetapi hingga saat ini, ia mengklaim bahwa masalah di area ini masih sama dengan musim lalu, tanpa ada perbaikan.
“Tahun lalu kami mengalami banyak masalah di balapan panas, jadi para insinyur menginginkan lebih banyak informasi untuk memahami bagaimana kami bisa memperbaikinya. Saya harap ketika kami kembali ke Asia pada paruh kedua tahun ini, dan cuaca sangat, sangat panas, kami akan memiliki beberapa solusi,” ujar pembalap asal Catalan itu.
Secara umum, masalah manajemen panas ini berkontribusi pada hasil yang sangat tidak konsisten dari Aprilia, yang mampu mendominasi GP Catalunya saat Espargaro memanfaatkan tingkat cengkeraman yang rendah.
Namun, ia mengalami kesulitan untuk berada di posisi 10 besar di lintasan lain. Kurangnya konsistensi ini masih menjadi misteri di internal tim.
Dendi Rustandi
More Stories
Suzuki Ramaikan Akhir Tahun dengan Promo dan Peluncuran Mobil Baru di GJAW 2024
Resmi Mengaspal Chery J6 Jadi SUV Offroad Listrik Pertama di Indonesia
Hokky Krisdianto Meninggal Dunia Selamat Jalan Legenda Balap Indonesia