Otomotif News

Media Otomotif Indonesia

CEO Aprilia, Massimo Rivola : ‘Salah Jika MotoGP Tiru Formula 1’

Otomotifnews.com – CEO Aprilia, Massimo Rivola menilai MotoGP seharusnya tak meniru Formula 1 karena bisa menyebabkan kemunduran. Pendapat serupa pernah diutarakan Marc Marquez.

Dalam beberapa tahun terakhir, MotoGP telah berkembang sangat pesat secara teknologi. Pengenalan elektronik standar dari 2016 menghilangkan banyak kelonggaran pengembangan bagi pabrikan di bidang ini.

Aerodinamika menjadi sangat penting. Ada juga sistem Ride Height. Waktu lap semakin cepat dari tahun ke tahun ditandai dengan pecahnya rekor lap hampir setiap pekan.

Sistem ride-height MotoGP tidak akan pernah berhasil masuk ke dalam seri itu. Hadirnya suspensi elektronik menjadi semakin umum dalam seri produksi motor. Namun, hal ini dilarang dalam balapan sesuai dengan peraturan.

Massimo Rivola : “Salah jika meniru Formula 1”

Untuk memberikan lebih banyak tontonan, akan ada sprint race di semua Grand Prix pada hari Sabtu tahun depan. Ini berbeda dengan Formula 1 yang memilih enam lokasi saja untuk sprint race.

“Formula 1 mengalahkan kami dalam hal jumlah penonton.Titik baliknya datang dengan serial Netflix ‘Drive to Survive’,” tutur CEO Aprilia.

“Di Formula 1, mereka menggunakan media sosial dengan lebih efektif. Charles Leclerc dan Lando Norris, mereka adalah generasi baru dan mereka menggunakan aspek ini dengan sangat baik. Formula 1 juga menarik banyak kepribadian. Di Monza, saya bertemu Sylvester Stallone dan bintang-bintang lainnya.” ungkapnya

Baca Juga !!!  Moto2 Qatar : Duo Rider Pertamina Mandalika Racing Team Gagal Petik Kemenangan

“Tapi, akan salah jika meniru Formula 1. Sprint race adalah solusi darurat, tetapi juga kesempatan bagi orang-orang untuk membicarakan kami. Saya harap ini berhasil.” Rivola menambahkan

“Formula 1 membuat perubahan penting. Mereka bagus, tetapi mereka juga beruntung. Mereka mengubah aturan untuk performa. MotoGP tidak memiliki masalah ini. Pembalap kami semuanya berdekatan. Ini juga bukan soal pertunjukan.” lanjut Rivola

Namun Rivola juga mencatat bahwa ada lebih banyak uang di industri otomotif daripada di sektor motor. “Namun, di negara seperti Indonesia, pasarnya berkembang pesat. Ada pasar yang menginginkan kami. Kita harus menarik lebih banyak orang, tetapi kita tidak boleh memberikan harga seperti Formula 1,” dia menandaskan.

Sumber : motorsport