Otomotif News

Media Otomotif Indonesia

Bos KTM, Pit Beirer Akui Terlalu Cepat Orbitkan Ridernya dari Moto2 ke MotoGP

Otomotifnews.com – Pit Beirer mengakui bahwa KTM telah mendorong terlalu banyak pembalap Moto2 yang hebat terlalu cepat ke MotoGP. Mereka pun merevisi susunan pemainnya untuk musim 2023.

Pada 2022, mereka menurunkan Brad Binder dan Miguel Oliveira di tim pabrikannya. Keduanya telah melalui jenjang junior bersama KTM. Sementara, tim satelit Tech 3 memiliki dua rookie, yaitu juara Moto2 Remy Gardner dan runner-up Raul Fernandez.

Salah satu pembalap tersebut menggantikan junior KTM lainnya, Iker Lecuona, yang berpisah dengan MotoGP dan Tech 3 akhir 2021, setelah dua tahun. Sekarang, pembalap Spanyol pergi ke World Superbike dengan Honda.

Sementara Gardner telah diputus kontrak untuk 2023 karena dianggap ‘tidak cukup profesional’. Pemuda Australia akan pergi ke WSBK dengan Yamaha, sementara Fernandez lebih beruntung pindah ke tim satelit Aprilia, RNF.

Juara dunia Moto2 Augusto Fernandez diorbitkan ke Tech 3 yang jadi skuad pabrikan GasGas musim mendatang. Pembalap itu hanya memiliki kontrak satu tahun dan tampaknya sudah berada di bawah tekanan dari mantan rekan setimnya di Moto2, Pedro Acosta. Juara Moto3 2021 diproyeksi naik kelas dengan KTM pada tahun 2024.

Semua pembalap KTM lainnya, yakni Binder, rekan setimnya yang akan datang Jack Miller serta Pol Espargaro yang terikat Tech3 memiliki kesepakatan hingga akhir 2024.

“Jika Anda masuk ke kelas MotoGP, Anda berada di bawah tekanan,” kata Beirer tentang promosi Augusto Fernandez

Baca Juga !!!  Empat Pembalap Spanyol Beradu Kecepatan di Almeria

“Tapi, kami tidak ingin berbicara sekarang tentang apa yang bisa dilakukan Pedro tahun berikutnya dan apakah dia siap untuk pergi ke MotoGP. Dan secara pribadi, saya pikir kami terlalu cepat mendorong terlalu banyak pembalap Moto2 yang hebat ke MotoGP.” tambahnya

“Saya pikir semuanya berjalan agak terlalu cepat melalui sekolah : Rookies Cup, Moto3, Moto2 dan para talenta muda ini melewati kelas-kelas ini seperti roket, tetapi kemudian MotoGP adalah dunia lain.” tutupnya

Sumber : motorsport